Senin, 29 Februari 2016

Mimpi yang terindah

Angin berhembus menyapamu.
Saat engkau datang dengan senyummu.
Hingga langit bumi menanyaiku.
Siapa bidadari yang turun Ini.
Kau datang dengan angin.
Yang mengikuti jejak langkahmu.
Kau.
Bagai peri kecilku.
Seakan memberi pesan.
Yang berharga bagiku.
Betapa sakralnya.
Mimpi terbaik dari dirimu.
Kau datang dengan pelangi.
Yang mengikuti jejak langkahmu
Kau.
Bagaikan pelangi.
Yang memberikan mimpi terbaik
Kau mimpi yang terindah.
Dalam dunia ini.
Menanti.
Perjuangan suci.
Cinta yang sejati.
Bila engkau berjuang
Tulus hati.
Menggapai mimpi.
Tetaplah disana.
Singgasana yang suci.
Wahai kasih.
Kaulah impianku.
Tak ada impian.
Bila tak ada sebuah.
Pengorbanan.
Dari dirimu.
Pengorbanan !
Dari dirimu !
Kobaran api ini !
Berpadu dengan angin.
Kasih sayang !
Tulus untuk kamu.
Aku akan terus bersamamu.
Selalu menemanimu.
Hingga akhir waktu.
Menjemputku.
Aku akan selalu bersamamu.
Menemani langkahku.
Terus bersamamu.
Selamanya......
Genggamlah tanganku ini.
Melangkahlah bersamaku.
Terus bersamaku.
Selamanya !
Kyota hamzah
15/1/2016

Minggu, 28 Februari 2016

Sajak cermin #3

Beritanya apa, beritanya mengapa.
Itulah kerancuan kabar hoax. Kabar palsu sekedar mencari sensasi belaka. Tanpa melihat kerugian di masa yang akan datang.

Kamis, 25 Februari 2016

Belajar mensyukuri

Terkadang kita perlu belajar mensyukuri apa yang ada pada diri kita.

Banyak orang ingin menjadi seperti orang lain tapi tak tahu apa yang sebenarnya dia miliki .

Potensi tiap orang berbeda satu sama lain.
Jadilah dirimu sendiri dengan apa yang kau sukai.

Kyota hamzah
29/12/2014

Manusia dan martabat

Menjadi yang bermafaat.

Meski lingkungan tak bersahabat.

Memang nilainya tak keramat.

Maka lihatlah dengan cermat.

Menbaranya sebuah tekad.

Melangkah menembus sekat.

Menantang diposisi yang berat.

Membuatnya jadi hebat.

Manusia bagaikan malaikat.

Manusia bagai iblis laknat.

Maka jagalah martabat.

Maka dirimu akan diangkat.

Menjadi hamba yang memikat.

Memikat sang pemberi nikmat.

Kyota hamzah
21/05/2015

Buku dan kita

Aku, kamu, & buku.

Akan selalu menemanimu.

Apabila kamu dilupakan waktu.

Akan ada yang mengenangmu.

Apabila kau warisi tulisanmu.

Aku tahu ini sepele bagimu.

Akan tetapi dunia menantimu.

Atas karya abadi darimu.

Aksi dari goresan penamu.

Kyota hamzah
6/7/2015

Belajar untuk bertanya

Belajar... Apa yang kita cari ?

Belajar mencari pengetahuan

Belajar... Untuk apa ?

Belajar untuk memahami

Belajar... Apa yang kita dapat ?

Belajar memperoleh pengalaman

Kyota hamzah
15/12/2015

Memahami hikmah

Adakalanya kita harus berkarya, adakalanya pula kita harus berbagi.

Adakalanya kita harus jadi penolong, adakalanya pula kita jadi penonton.

Terdengar tak adil, namun hanya yang punya hidup yang tahu hikmah dibalik kejadian.

Kyota hamzah
19/12/2015

Ketika senja tiba

Saat ruang berjalan dengan waktu.

Seorang hamba akan merenung.

Apa yang kelak dituju.

Ketika senja menunggu waktu.

Batas dunia telah menyambut.

Bekal sedikit tak membantu.

Sedang akhir tak bisa menunggu.

Hanya kenangan yang mau ikut.

Menuju rumah yang tak berpintu.

Hingga terompet akan ditiup.

Ingatkan kita untuk bangun.

Dari tidur yang membelegu.

Melihat kenangan yang dahulu.

Kyota hamzah
20/12/2015

Saat hujan turun

Saat hujan membasahi pertiwi.
Sang surya enggan bertemu.
Merasa malu bertemu dikau
Atas apa yang kuperbuat kemarin.

Disaat engkau melapangkan dada atas anak adam dengan kebaikan.
Mereka menikammu dari belakang.
Menanggalkan pakaianmu berupa hutan hijau nan permai.
Memuaskan hasrat dan keserakahan.
Mereka lupa diri atas niat baikmu.

Aku tahu, aku memang salah
Membiarkanmu dipermalukan
Dihadapan khalayak umum
Tanpa ada pembelaan.

Indra terdiam.
Kartika terdiam.
Bayu terdiam.
Dan dirikupun terdiam.
Kau marah padaku.
Aku paham atas keputusanmu.
Kekecewaan yang tak terhingga.

Tekad agni kini membara
Amukan indra telah menggelegar
Menuntut keadilan atas kebathilan.
Yang menyelimuti pertiwi.

Sumpahku akan kutebus.
Rasa malumu akan kuganti.
Dengan pengadilan yang pantas.
Bagi para pendosa dalam ragamu.
Yang kini mengekang dirimu.
Dalam kelabu nista dosa manusia.

Kyota hamzah
20/12/2015

Segumpal daging

Dari segumpal darah kita berasal.

Tanpa daya maupun tanpa tahta.

Tak bernyawa sebelum malaikat bertindak.

Atas mandat sang rabb.

pada seorang bunda.

menanggung tanggung jawab yang besar !

menjaga dan merawat para penerus insan.

dengan taruhan nyawa !

saat kau tahu apa yang dialaminya ?

masihkah engkau angkuh ?

atas nikmat yang kau peroleh ?

bisakah engkau menggantikan perannya ?

jika tak mampu maka berbaktilah padanya !

selama ia masih ada dalam alam yang fana ini.

Kyota hamzah
22/12/2015

Perenungan diri

Saat waktu tak lagi bersama.
Hanya perbuatan yang menemani.
Dalam menanti persinggahan akhir.
Menunggu kabar yang diharap.
Antara air dan api.
Yang akan menemani langkah ini.
Menuju tujuan yang hakiki.
Rumah yang sejati.
Yang sudah lama menanti.
Berjumpa dengan-Nya.

Kyota hamzah
29/12/2015

Pendapat sederhana

Pendapat !

Gajah mati meninggalkan gading.

Macan mati meninggalkan belang.

Manusia mati meninggalkan nama.

Pertanyaannya ....... ?

Nama yang mana.....?

Nama yang dikenang baik ?

Atau yang dikenang buruk ?

Hanya waktu yang sanggup menjawab.

Kyota hamzah
12/11/2015

Galau negeri budak

Ada apa dengan negara ini. Negara yang mulai sakit.
Sakit akan agama.
Agama yang kini hendak dibuang.
Dibuang jauh dari masyarakat.
Masyarakat seakan jadi budak.
Budak dirumahnya sendiri.
Sendiri tanpa pelindung.
Pelindung kami hanya tuhan.
Tuhan yang tak pernah tidur.
Hanya tidurnya yang dzolim.
Dzolim pada dirinya sendiri.
Sendiri atas orang lain.
Lain dulu.
Dulu ke kini.
Kini menuju kedepan.
Di depan pengadilan tuhan.
Tuhan menanyakan perbuatanmu.
Perbuatan atas kedudukanmu.
Kedudukan yang melalaikanmu.
Lalai akan tugasmu.
Tugas yang seharusnya sakral.

Kyota hamzah
15/6/2015

Gugat

Air mata yang jatuh ini tak bisa kubendung.
Meski selalu aku tutupi dengan senyum palsu.
Kadang hati ini tak bisa menipu meski selalu bertemu.
Sikap dinginmu selalu tertutup lihat jerih payahku.
Aku tak bisa terus begini dengan perlakuanmu itu.
Rasanya perih bila mengingat keangkuhanmu.

Gugatku.
Atas sikapmu.
Tak mau tahu.
Atas diriku.
Yang nyaris hancur.
Dalam tugasmu.
Aku tak banyak pinta.
Hanya satu harapku.
Kumohon untuk saling mengerti.
Hanya itu harapku.

Kyota hamzah
1/2/2016

Pertapaan

Terkadang kita ini bagaikan bunga yang tumbuh di tepi jalanan, berbeda bentuk dan warna, akan tetapi masing-masing memiliki keindahan dan manfaat bagi sang pemiliknya.

Aku ingin sang pemilik mencintaiku.
Aku ingin engkau mencintaiku.
Bagai gunung yang ikhlas menerimaku diatas lerengmu.
Andai itu bisa.

Andai gunung adalah tujuan hidup pasti jiwa ini akan menjadi sombong dan memandang rendah orang lain.

Akan tetapi, andai gunung adalah rujukanku untuk mencari jati diri pasti akan kutemukan ketenangan jiwa yang selama ini hampa.

Kyota hamzah
31/1/2016

Debat kusir

Malam ini terasa panas membara
Perdebatan tampaknya takkan padam.
Satu sama lain memegang pusaka saktinya.
Pasopati melawan tsar bomba
Dentuman dan ledakan membahana .
Dari bumi sang ibu pertiwi.
Hingga singgasana sidratul muntaha.

Tak ada yang benar, tak ada yang salah.
Semua tergantung atas persepsi sang murid.
Sang khidir tak memaksa musa.
Hanya musa yang menentukan jalannya.

Jikalau kebenaran itu relatif.
Maka semua bisa berubah.
Bisa baik, bisa pula buruk.
Tergantung kondisi dan situasi.

Jikalau engkau semua masih menjadi kusir.
Maka tak ada penumpang yang mau duduk.
Satu sama lain akan berebut jadi kusir.
Hanya sabar dan legowo yang jadi air.
Hanya ilmu dan keikhlasan yang jadi angin.

Kyota hamzah
sidoarjo, 30/01/16

Rabu, 24 Februari 2016

Belenggu jiwa



 Terkadang kita sedih.

Terkadang kita bimbang.

Terkadang kita hilang harapan.

Terkadang kita kecewa.

Terkadang kita marah.

Terkadang kita tak terima.

Terkadang kita menyalahkan.

Terkadang kita mengutuk.

Terkadang kita mencaci.

Terkadang kita menipu.

Terkadang kita berbohong.

Terkadang kita berprasangka buruk.

Terkadang kita tak tahu jika semua sifat tersebut telah menguasai kita, hingga kita terjatuh kedalam jurang kehancuran.

Hanya kita sendiri yang bisa melepaskan jerat-jerat nafsu.

Tak ada yang bisa mengubah takdir yang telah ditetapkan.

Kita hanya bisa mengubah keadaan dengan tangan kita sendiri, selama tak berseberangan dengan garis takdir.

Kyota hamzah
6/1/2016


Selasa, 23 Februari 2016

Sajak cermin #2

Andai hati tak bergejolak maka apa yang akan terjadi kelak ?

Perenungan

Ketika penemuan ilmiah menjadi perenungan ilahiyah. Semua hasil dari sebuah pencarian sebuah pembenaran kelak akan menjadi penguat sebuah tujuan kebenaran. Penemuan ibarat cermin dan perenungan adalah bayangannya. Dari sinilah pertempuran batin dimulai, saat ego dan nurani saling berhadapan satu sama lain, maka tak dapat dipungkiri diri kita akan berusaha mencari titik temu. Ego kita akan selalu menawarkan cara yang berupa menghalalkan segala tindakan entah itu benar atau salah. Asal kita puas melakukannya. Sedangkan nurani selalu membisikkan sebuah cara yang lebih baik tanpa merugikan semua pihak. Meski terasa sakit diawal namun manis diakhir. Nurani selalu berteriak mengingatkan kita jika kita berbuat salah. Nurani akan melemah jika hati kita membatu namun takkan mati meski sekarat sekalipun demi mengingatkan kita pada jalan yang lurus. Jalan kebenaran hakiki. Ketika penemuan ilmiah sang pencari kebenaran menjadi perenungan ilahiyah atas kebenaran sejati.

Nurani

Jika seseorang hendak berbuat dosa maka hati nurani akan merasa gelisah, namun jika seseorang berbuat baik maka hati nurani akan tenang.  
nurani bisa menjadi tempat kita untuk bertanya mengenai kebenaran karena nurani adalah pengingat kita setelah al quran jika kita berbuat dosa.

Sang wanita





Wahai engkau sang wanita.

Wanita penyangga masa depan.

Digenggamanmu takdir suatu negeri ditentukan dari tanganmu.

Seorang pemimpin yang lahir dari buainmu.

Kau adalah makhluk tuhan yang paling unik.

Engkau adalah ciptaan tuhan yang sangat lembut raga dan hatinya.

Namun engkau bisa menjadi sangat kuat.

Kepada siapa saja yang menyakitimu.

Demi orang-orang yang ia kasihi.

kyota hamzah
24/6/2013

Senin, 22 Februari 2016

Sajak cermin #1

Sajak cermin merupakan kumpulan puisiku yang dirangkai dalam satu bingkai yang besar. Untuk mempermudah pencarian kelak akan dibuat versi gambarnya agar semua dapat menikmatinya. Terima kasih atas partisipasinya kawan.

Minggu, 21 Februari 2016

Ketika iblis bertaubat

Bila dulu iblis tak angkuh.

Mungkin kita bisa menjadi kawan.

Bila dulu iblis tak menghasut.

Mungkin kau dan aku akan tetap di surga.

Bila dulu iblis tak punya dendam.

Mungkin kita saling menolong satu sama lain.

Bila dulu iblis tak sombong.

Mungkin kita akan menjadi sahabat  layaknya jibril.

Bilamana semua itu terjadi ?

Mungkin kehidupan di dunia fana takkan terwujud.

Dunia yang sudah disiapkan untuk kaum adam dan hawa.

Dunia yang membutuhkan seorang pemimpin.

Dunia yang harus mejadi ladang kita.

Ladang untuk mencari dan menanam kebaikan.

Sebagai bekal kita kelak saat pulang kembali.

Sebagai prasasti karya kita pada sang pencipta, sesama anak adam, dan semesta ini.

Untuk sang iblis yang kini menanti akhir waktu.

Sesungguhnya engkau diberi kesempatan untuk pulang.

Kesempatan berupa pengakuan pada adam yang lebih baik darimu.

Namun engkau menolaknya karena asalmu yang lebih mulia.

Kini engkau memilih jalan yang lain.

Jalan sesat yang menyesatkan.

Sembari mengajak anak-anak adam yang tak kuat imannya.

Masuk ke dalam neraka singgasanamu kini.

Bila iblis bertaubat.

Mungkin kau dan adam menjadi hamba yang terbaik.


Kyota hamzah
21/2/2016

Warna cinta kau dan aku

Setiap penciptaan di alam semesta ini pasti memiliki pasangan yang berbeda jenis dan sifat.
Siang dengan malam.
Awal dengan akhir.
Perbedaan ada bukan untuk memisahkan tapi saling melengkapi.
Andaikan dunia hanya sejenis alangkah hampa dunia ini.
Alangkah hambar kenyataan ini.
Dunia seakan tak ingin hidup dengan satu warna saja.
Kyota hamzah
17/2/2016

Andaikan saja

Andai hati ini takkan bergejolak.

Andai hati ini tak pernah berubah.

Mungkin hampa dan hambar.

Apa yang kita lakukan kini.

Moral dan etika hanyalah kisah.

Yang takkan berarti lagi.

Dalam memberi petunjuk.

Ataupun sekedar nasihat.

Sakit dan niknat hanya angan saja.

Bila hati tak pernah bergejolak.

Bagai gunung yang tetap.

Takkan pergi dalam singgasananya.

Kyota hamzah
12/1/2016

Jumat, 19 Februari 2016

Menjadi NOL

Semua manusia dianugerahi potensi yang luar biasa.

Hanya saja kita tidak menyadarinya.

Karena semua manusia telah memiliki jalan.

Menuju kebahagiannya tersendiri bagi kita semua.

Jika kita mau berusaha keras !

Maka tirulah sifat pegas.

Memulailah pikiran kita untuk MENJADI NOL.

Pada tingkatan yang terendah.

Maka momentum MAXIMUM akan muncul dalam segala aspek  kehidupan ini.

Kyota hamzah
26/5/2013

Kisah dua kota

Pada sebuah kisah yang lama hilang.

Dua kota yang konon sangat agung.

Dua kota yang dahulu makmur.

Namun sayang, kini kedua kota itu telah tiada.

Terhapus dalam peradaban dunia.

Kedua kota yang kini telah dikutuk oleh tuhan atas perbuatannya.

Perbuatan yang belum pernah dilakukan kaum lainnya.

Saat kaum mars mencintai sesamanya.

Saat kaum venus mencintai sesamanya.

Entah bagaimana asal-muasalnya kisah ini dimulai ?

Saat nafsu menguasai tatanan kehidupan.

Saat minoritas menjadi mayoritas dalam kerusakan.

Saat sang pencerah tak mampu lagi membendung kerusakan struktural, yang makin lama semakin tak tertolong.

Hanya peradilan langit yang memutuskannya.

Putusan akhir telah ditetapkan.

Dua malaikat telah ditunjuk sebagai algojo.

Tanah kedua kota itu kini telah dieksekusi

Daratan kota-kota yang agung itu telah diangkat menuju ujung langit.

Daratan melayang itupun jatuh ke dasar bumi.

Hujan meteor yang bertulis nama-nama kaum itu menyertai hukuman sang ilahi.

Kini kedua kota itu hilang dari peradaban.

Hanya bukti dan saksi yang tersisa di atas pertiwi.

Mengingatkan generasi selanjutnya untuk mengingat hukumannya.

Kyota hamzah
13/2/2016

Selasa, 16 Februari 2016

Tiga kunci langit

Saat nafsu menjadi komando.
Suara nurani seakan dibungkam.
Pesan dari langit tak lagi terdengar.
Terhalang oleh dinding dosa.

Manusia takkan tahu.
Apa yang akan terjadi
Di masa lalu.
Maupun masa depan.

Seakan akan terus ada.
Kesempatan yang dimiliki
Namun sial bagi yang terlanjur.
Menganggap dunia bersamanya.

Dunia bagai persinggahan.
Tempat istirahat sementara
Namun tujuan harus dicapai.
Agar tuntas kewajiban kita.
Dengan karya yang telah cukup.

Bekal sejati telah disiapkan.
Hanya perlu membuka pintu.
Dengan tiga kunci utama.
Penghantar kita pada ilahi.

Kunci Keyakinan.
Kunci Ketulusan.
Kunci Kasih sayang.
Hanya itulah kawan sejati kita.

Saat kita telah kembali.
Menuju rumah yang sesungguhnya.